|
Di Indonesia sendiri,
sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di 368
dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi. Pulau Bali adalah provinsi pertama
tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS di Indonesia.
Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar
690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari jumlah tersebut, setengah
persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Wanita usia 15 tahun ke atas yang
hidup dengan kondisi HIV sekitar 250 ribu jiwa. Angka kematian akibat AIDS
mencapai 35 ribu orang. Dengan demikian terdapat anak-anak yatim piatu akibat
kematian orang tua karena AIDS berjumlah 110.000 anak.
Hari
AIDS sedunia pertama kali dicetuskan oleh dua pejabat informasi
masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss, James W. Bunn dan Thomas
Netter pada Agustus 1987. Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr.
Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr.
Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa
peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.
Bunn
menyarankan pada tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita
barat, yang juga merupakan sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk
keberhasilan Hari AIDS Sedunia. Karena tahun 1988 adalah tahun pemilihan umum
di AS, Bunn merasa penerbitan media akan kelelahan dengan liputan pasca-pemilu
mereka dan bersemangat untuk mencari cerita baru untuk mereka liput. Bunn dan
Netter berpendapat bahwa 1 Desember cukup lama setelah pemilu dan cukup dekat
dengan libur Natal sehingga, pada dasarnya, tanggal itu adalah tanggal mati
dalam kalender berita dan dengan demikian waktu yang tepat untuk Hari AIDS
Sedunia.
Semenjak
itulah, Tanggal 1 Desember dikampanyekan sebagai Hari AIDS Sedunia. pada Tahun
1996, Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mulai bekerja dan mengambil
alih perencanaan dan promosi Hari AIDS Sedunia, yang tidak hanya memusatkan
perhatian pada satu hari saja, tetapi juga menciptakan Kampanye AIDS Sedunia
pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang
tahun. Sejak dibentuknya hingga 2004, UNAIDS memimpin kampanye Hari AIDS
Sedunia, memilih tema-tema tahunan melalui konsultasi dengan
organisasi-organisasi kesehatan global lainnya.
Akhirnya pada
2004, UNAIDS kampanye AIDS tersebut menjadi organisasi yang berdiri sendiri dan
dengan kampanye yang berbeda tema setiap tahunnya, setelah dilakukan
konsultasi dengan komunitas kesehatan lainnya. Sejak saat itu, akhirnya setiap 1
Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.
Beberapa Tema Hari Aids sedunia
1988
|
Komunikasi
|
1989
|
Pemuda
|
1990
|
Wanita dan AIDS
|
1991
|
Berbagi Tantangan
|
1992
|
Komitmen Masyarakat
|
1993
|
Saatnya Beraksi
|
1994
|
AIDS dan Keluarga
|
1995
|
Hak Bersama, Tanggung jawab Bersama
|
1996
|
Satu Dunia. Satu Harapan
|
1997
|
Anak-anak yang Hidup dalam Dunia dengan
AIDS
|
1998
|
Kekuatan Menuju Perubahan: Kampanye AIDS
Sedunia Bersama Orang Muda
|
1999
|
Dengarkan, Pelajari, Hidupi: Kampanye
AIDS Sedunia dengan Anak-anak dan Orang Muda
|
2000
|
AIDS: Laki-laki Menciptakan Perbedaan
|
2001
|
Aku Peduli. Bagaimana dengan Anda?
|
2002
|
Stigma dan Diskriminasi
|
2003
|
Stigma dan Diskriminasi
|
2004
|
Perempuan, Gadis, HIV dan AIDS
|
2005
|
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya
|
2006
|
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya –
Akuntabilitas
|
2007
|
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya –
Kepemimpinan
|
2008
|
|
2009
|
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya - Akses
Universal dan Hak Asasi Manusia
|
2010
|
Hentikan AIDS. Jaga Janjinya - Akses
Universal dan Hak Asasi Manusia
|
2011
|
Menuju Ke Nol, Keselamatan Berkendara
dan Keselamatan Hidup
|
2012
|
Lindungi
Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS
|
2013
|
Cegah HIV-AIDS! Lindungilah pekerja,
keluarga, & bangsa
|
2014
|
Cegah dan
Lindungi Diri, Keluarga, dan Masyarakat dari HIV-AIDS dalam rangka
Perlindungan HAM
|
0 komentar:
Posting Komentar